deskripsi gambar

Hari Pendidikan Nasional, Sekolah Termiskin di Mamasa Masih Kibarkan Merah Putih

SDK.017 Tetangratte, Pana, Mamasa Sulbar
Sulawesipers-- Sekolah  merupakan salah satu tempat yang paling utama untuk mengadu nasib masa depan. Untuk itu pemerintah terus mengupayakan untuk membangun sekolah yang mega bagaikan istana. Seperti misalnya di kota-kota besar seperti DKI Jakarta, Surabaya, Makassar, Bali, Malang dan masih banyak lainya.

Kendati demikian itu, hanya sebuah indentitas. Banyak sekolah sekolah yang Mega justru jadi tempat yang paling menyeramkam. Seperti misalnya di SMAN 41 Jakarta. Seorang kepala sekolah di copot karena melakukan korupsi, pada tahun yang lalu.

Selain itu, hal yang sama juga terjadi di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Medan. Seorang mahasiswa membunuh dosennya sendiri ditengah penyusunan skripsi.

Sekolah yang merupakan tempat pendidikan mala menjadi tempat biang masalah. Sunggu sangat disayangkan. Pendidikan yang sudah dikenal begitu maju justru menjadi contoh yang sangat buruk. Pernahkah kita berfikir apa yang menjadi penyebab dari semua hal itu?

Ini tak jauh dari wacana Presiden RI Joko Widodo tentang Revolusi Mental. Wacana ini dilakukan karena para pendidik dan siswa Indonesia sudah jauh dari cinta tanah air. Mereka tidak lagi menghargai pendidikan dan lupa nilai-nilai pancasila serta undang-undang.

Untuk itu, Presiden yang akrab di sapa Jokowi tersebut mengeluarkan Gerakan Revolusi Mental. Pendidikan di kota-kota jika dibandingkan dengan pedesaan memang sangat jauh berbeda. Tetapi jika dipandang dari kecintaan terhadap negara, dipedesaan lebih unggul jauh diatas puncak.

Jika anda melakukan survei mengenai nilai-nilai Pancasila, maka di desa siswanya akan lebih mengetahui jika dibandingkan dengan di kota. Banyak siswa di kota-kota atau pendidikan yang lebih maju tidak mengetahui tentang Pancasila dan bahkan ada yang tidak hafal dengan Pancasila. Hal ini dapat kita jumpai ketika menjelajah di dunia sosial Youtube.

Tetapi kalau anda menginjakkan kaki di pedesaan, anda akan tercengang dengan pengetahuan dan nilai-nilai yang dimiliki anak desa. Contohnya saja yang baru-baru ini sempat heboh di dunia sosial Facebook. Sebuah sekolah yang terletak jauh di dalam pedesaan daerah Pana, Mamasa, Sulawesi Barat dengan kecintaan negaranya merayakan hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2016.


Meskin sekolah tidak memadai, mereka dengan antusias melakukan upacara perayaan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei. Terlihat jelas dalam fotonya yang di kirim salah seorang pengguna facebook, di Mamasa.

SDK.017 Tetangratte nama sekolanya. Mereka meski belajar di gubuk yang beratapkan dengan alang-alang. Tetapi kecintaan terhadap negaranya tidak pernah pudar. Merah Putih tetap berkibar di sudut sekolah dengan tiang babu. Belajar seadanya dengan mejah yang terbuat dari potongan kayu bekas. Dengan dinding sekolah yang terbuat dari bambu yang terbelah.


Sunggu sangat memiluhkan. Tetapi itulah yang mereka hadapi demi kecintaan terhadap negaranya. Nilai-nilai masih tertanam seperti bambu yang runcing yang siap membela negara dari siksaan penjajah.

Pendidikan ini menjadih contoh, bahwa bukan merek sekolah yang menentukan kwalitas pendidikan tetapi bagaimana kita mendidik siswa siswi dalam mencintai negara. Memang mereka kalah dari sisi pengetahuan Teknologi tetapi pendidikan tentang Ideologi negara merekat di dada mereka.


Hal inilah yang perlu direnungkan, agar pendidikan di Pedesaan kedepanya lebih diperhatikan. Karena mereka juga merupakan bagian dari warga Negara Indonesia. Bahkan mereka lebih cinta negaranya. Jangan sumbangan hanya di pusatkan di kota Hingga jadi biang koruptor. Jangan pendidikan yang sudah maju terus ditingkatkan. tetapi perhatikanlah mereka yang butuh pendidikan di pedesaan, karena mereka juga menginginkan yang terbaik. Mereka ingin sila kelima pancasila tetap jalan seiring dan seimbang.

Sekedar catatan bahwa SDK.017 Tetangratte merupakan salah satu SD termiskin yang terdapat di Daerah, Nosu, Mamasa, Sulawesi Barat. Masih banyak SD lain yang anda dapat jumpai ketika menjelajah di daerah Mamasa Sulbar.
Indonesiaku

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hari Pendidikan Nasional, Sekolah Termiskin di Mamasa Masih Kibarkan Merah Putih"

Posting Komentar