SULAWESI PERS-- Sebanyak Lima warga tewas dan 40 rumah rusak dalam banjir bandang serta longsor yang terjadi di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Selatan, 21 Juni 2016. Akibat dari hal itu, 200 warga lainya terisolasi.
|
Longsor Sangihe Sulawesi Utara |
Tragedi banjir dan longsor yang menerjang delapan kecamatan tersebut, bermula ketika hujan yang mengguyur kepulauan Sangihe selama 15 jam mulai Senin malam (20/6) hingga selasa (21/6) sekitar pukul 07.00 Wita.
Tak lama kemudian Suangai di daerah aliran sungai (DAS) pun meluap. Hal ini diperparah dengan luapan aira bercampur lumpur menerjang pemukiman warga hingga menelan korban jiwa. Sejak malam rabu, 4 orang dikabarkan hilang dalam kejadian itu. Sementara puluhan lainya mengalami luka-luka.
" Dari pendataan sementara 40 Rumah Rusak. Lalu 200 Warga terisolasi akibat longsor di Tahuna Barat," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
|
Keadaan usia Longsor Sangihe Sulawesi Utara |
Hal senada juga dikatakan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut, Reintje Tamboto. Menurutnya longsor yang menewaskan Lima orang tersebut terdapat di Kelurahan Tapuang, Kecamatan Tahuna Timur.
"Kami belum bisa melakukan pencarian terhadap korban yang hilang karena cuaca tidak memungkinkan. Akses jalan menuju tempat korban tertimbun terputus," jelas dia.
|
Longsor Sangihe |
Dilansir dari Manado Post mengatakan bahwa kondisi wilayah kelurahan Kolongan Beha dan Kolongan Akembawi yang terkena longsor dan banjir bandang terlihat porak-poranda. Di Kelurahan Kolongan Beha, puluhan rumah disapu bersih banjir banding. Sementara itu, puluhan rumah tergeser banjir bandang dan tertimbun lumpur.
Kini sebanyak 400 lebih orang memilih untuk mengungsi kedaerah-daerah yang aman untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan.
0 Response to "5 Tewas dan 40 Rumah Rusak Akibat Longsor Sangihe Sulawesi Utara"
Posting Komentar