Sulawesipers-- Pemerintah akan menerapkan sistem penilaian baru pada Lurah dan Camat. Dalam penilaian ini terdapat 16 Indikator yang akan menjadi standar penilaian Score card.
Kepada Biro Tata Pemerintah Bayu Meghantara mengatakan Indikator ini bukan ditentukan oleh pemerintah.
"Kami survei dulu ke penduduk. Ternyata permasalahan utama mereka tinggal di DKI Jakarta itu 16 poin," kata dia.
Dari ke 16 Indikator itu diantaranya yakni 5 kategori tertib yakni Hunian Luar, Parkir Liar, Pedagang Kaki Lima Liar dan sampah. Kemudian Sarana prasarana yakni Saluran, Taman, Jalan, Penerangan jalan Umum, dan aset. Selanjutnya yakni pengaduan masyarakat, pernyerapan anggaran dan pembayaran pajak dan bangunan.
Dari lima kategori penilaian diatas akan diterapkan milai pada bulan Mei Hingga Desember 2016. Adapun sistem dari penerapan Revolusi Lurah Tersebut yakni pada bulan Mei akan diadakan Pendataan Masalah, Juni Perancangan dan Pembuatan Target, Juli hingga November pelaksanaan dan Desember dilakukan Penilaian pada sistem kerja.
Penilain yang dilakukan secara Score Card ini akan dilakukan oleh Wali Kota menilai Camat dan Camatakan menilai Lura. Bayu mengatakan penerapan penilaian ini dilakukan karena selama ini penilaian kinerja lurah dan camat banyak mengandalkan faktor pendekatan.
Sistem ini kan diterapkan pada 267 lurah dan 44 camat di Ibu Kota Jakarta. Penilaian dengan kartu skor ini dilakukan dengan cara menentukan target yang harus dicapai dalam perbulanya misalnya parkir liar harus selesai dalam waktur 2 bulan.
Lurah wajib pula menuliskan solusi bila ada cara yang lebih baik bisa dilakukan, ke atasan. Program ini diterapkan karena dinilai lebih transparan, mudah dan bisa membantu masyarakat dalam berbagai masalah.
Kepada Biro Tata Pemerintah Bayu Meghantara mengatakan Indikator ini bukan ditentukan oleh pemerintah.
"Kami survei dulu ke penduduk. Ternyata permasalahan utama mereka tinggal di DKI Jakarta itu 16 poin," kata dia.
Dari ke 16 Indikator itu diantaranya yakni 5 kategori tertib yakni Hunian Luar, Parkir Liar, Pedagang Kaki Lima Liar dan sampah. Kemudian Sarana prasarana yakni Saluran, Taman, Jalan, Penerangan jalan Umum, dan aset. Selanjutnya yakni pengaduan masyarakat, pernyerapan anggaran dan pembayaran pajak dan bangunan.
Dari lima kategori penilaian diatas akan diterapkan milai pada bulan Mei Hingga Desember 2016. Adapun sistem dari penerapan Revolusi Lurah Tersebut yakni pada bulan Mei akan diadakan Pendataan Masalah, Juni Perancangan dan Pembuatan Target, Juli hingga November pelaksanaan dan Desember dilakukan Penilaian pada sistem kerja.
Penilain yang dilakukan secara Score Card ini akan dilakukan oleh Wali Kota menilai Camat dan Camatakan menilai Lura. Bayu mengatakan penerapan penilaian ini dilakukan karena selama ini penilaian kinerja lurah dan camat banyak mengandalkan faktor pendekatan.
Sistem ini kan diterapkan pada 267 lurah dan 44 camat di Ibu Kota Jakarta. Penilaian dengan kartu skor ini dilakukan dengan cara menentukan target yang harus dicapai dalam perbulanya misalnya parkir liar harus selesai dalam waktur 2 bulan.
Lurah wajib pula menuliskan solusi bila ada cara yang lebih baik bisa dilakukan, ke atasan. Program ini diterapkan karena dinilai lebih transparan, mudah dan bisa membantu masyarakat dalam berbagai masalah.
0 Response to "Revolusi Penilaian Lura dan Camat dengan 16 Indikator"
Posting Komentar