SULAWESIPERS-- Kepala Subbidang Direktorat Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan Direktur Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Mardiatmi mengatakan, saat ini terdapat 11 daerah yang terserang dengan penyakit antraks atau anthrax saat ini.
Menurutnya dari kesebelas daerah tersebut yakni Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Jambi, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.
Hal ini dikatakan Mardiatmi dalam sebuah diskusi di Kantor Pusat Badan Litbang dan Pengembangan Pertanian Kementan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (23/5/2016).
Mardiatmi menjelaskan, salah satu daerah yang baru-baru ini ditemukan menginap penyakit antraks adalah Polewali Mandar.
"Kasus antraks tahun ini muncul di Desa Malimpung, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan. Tercatat, 42 ekor sapi mati dengan sembilan ekor di antaranya positif terjangkit antraks. Kemudian, wabah tersebut meluas hingga ke Polewali Mandar, Sulawesi Barat," kata dia.
Diskusi bertema wabah antraks di Kantor Pusat Badan Litbang dan Pengembangan Pertanian Kementan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin, 23 Mei 2016 |
Selain Polewali, kata dia, daerah yang juga ditemukan penyakit antraks adalah di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo pada periode Maret-April 2016.
Seperti diketahui, wabah antraks adalah penyakit menular akut dan sangat mematikan yang disebabkan bakteri Bacillus anthracis dalam bentuknya yang paling ganas.Antraks bermakna "batubara" dalam bahasa Yunani, dan istilah ini digunakan karena kulit para korban akan berubah hitam. Antraks paling sering menyerang herbivora-herbivora liar dan yang telah dijinakkan.
Penyakit ini bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia, namun tidak dapat ditularkan antara sesama manusia. Namun yang banyak terjadi saat ini di Indonesia adalah wabah antraks pada sapi.
0 Response to "Polewali Masuk Daftar Daerah Tertular Wabah Antraks"
Posting Komentar