"Saya menghimbau agar orang tua untuk bisa menguliahkan anak mereka di Jawa. Karena jika sudah merantau, maka anak-anak kita akan mendapatkan ilmu hidup. Saya perhatikan banyak mahasiswa Hindu yang alumni sekolah luar Bali lebih sukses dalam mencapai jenjang karir. Mereka lebih pekerja keras, mereka menghargai uang,pikiran mereka terbuka akan persaingan dan yang paling penting alumni luar Bali akan lebih merasa jadi manusia Hindu karena sudah merasakan beratnya menjadi orang Hindu di Republik ini. Dan yakinlah, mereka akan menjadi anak yang lebih subakti pada keluarganya. Ini yang disebut diaspora Hindu. Tapi jangan lupa, sebelum mengirimkan anak keluar Bali, agar sradha dan bhakti terhadap agama Hindu dan Kawitan agar diperkuat dulu. Nanti disana akan belajar yang namanya ilmu hidup," ungkap Gusti Wedakarna.
Gusti Ngurah Arya Wedakarna |
"Untuk adik-adik, saya beri contoh bahwa saya kuliah S1-S3 di Jakarta selama hampir 10 tahun. Jarang pulang ke Bali dan semakin sadar bahwa Bali itu tidak seindah yang kita bayangkan. Mungkin saya tidak akan pernah menjadi Senator termuda jika tidak ditempa dengan disiplin luar Jawa. Kita jadi kuat, jadi semakin jengah dan terpacu untuk sukses. Sangat jauh perbandingan karakter antara alumni luar Bali dengan saudara kita yang kuliah Bali. Maka dari itu beruntunglah para orang tua yang sudah selangkah lebih maju untuk menyekolahkan putra putrinya ke Jawa. Sama seperti Bung Karno yang rela merantau dari Surabaya ke ITB Bandung untuk cita-cita besar memerdekakan bangsa. Jangan sampai Bali menciptakan generasi pengecut, generasi suriak siu, generasi hedonis yang bermewah-mewahan dengan upacara dan gaya hidup. Kita harus ciptakan generasi tangguh untuk merebut kedaulatan Bali dibidang apapun dari kaum Qurawa, kaum dauh tukad dan kaum anti Pancasilais," ungkap Gusti Wedakarna yang alumni Tri Sakti Jakarta ini.
Iapun berpesan, agar mahasiswa Hindu dimanapun untuk bersatu padu, hanya dengan persatuan maka Hindu bisa diselamatkan.
"Kita beruntung, saat ini kondisi anak muda Hindu sangat berbeda. Mereka lebih mengetahui teknologi dan informasi. Budaya Suriak Siu sudah semakin terkikis, anak muda Hindu sudah berani berkomentar dan berani dimedia sosial, anak muda Bali sudah berani bersuara kritis terhadap pemimpinnya, mereka berani melawan ketidakadilan untuk Hindu, anak muda Bali sudah berani berdebat dengan pendatang dan inilah sebenarnya cita- cita besar saya. Ciptakan dulu bala Pandawa yang hebat-hebat. Lihat saja dalam waktu 5 tahun kedepan, revolusi mental Bali akan terlihat perubahan. Setelah mental diperbaiki, baru rebut kembali apa yang telah hilang. Tugas saya Arya Wedakarna tidak lain untuk memotivasi, memprovokasi semangat Bali, membuat orang lain untuk jengah dan menjadi tameng untuk perjuangan Bali. Mari bersatu agar Bali bisa menjadi basis Hindu Dharma selama Republik ini ada karena Pancasila diberi bara oleh asap dupa orang Bali," ungkap Gusti Wedakarna yang Doktor Ilmu Pemerintahan termuda di Indonesai ini.
0 Response to "Wedakarna: Mahasiswa Hindu Diluar Lebih Sukses Daripada di Bali"
Posting Komentar